Jalan lintas Sumatera (Jalinsum) Barus–Pakkat, rusak. Kerusakan terparah sepanjang 15 Km, terdapat di Desa Sijungkang, Kecamatan Andam Dewi Tapanuli Tengah (Tapteng) hingga ke perbatasan Ibukota Kecamatan Pakkat Kabupaten Humbang Hasundutan (Humbahas).
Amatan METRO di sepanjang jalan dipenuhi lobang dan batu-batu besar. Bahkan, nyaris tidak ditemukan lagi material aspal yang utuh. Kondisi jalan tersebut sangat memprihatinkan, terutama saat musim hujan banyak sekali ditemukan genangan air dan berlumpur. Kepala Desa Sijungkang J Naipospos, kepada METRO, baru-baru ini menjelaskan, kerusakan jalan tersebut sudah terhadi sejak puluhan tahun dan tidak pernah diperbaiki. Sehingga kerusakan bertambah parah. Padahal, jalan tersebut merupakan akses satu-satunya yang menghubungkan warga Tapteng dengan Humbahas.
Dikatakan Kepala Desa, kerusakan jalan itu juga sangat mengganggu warga untuk mengangkut hasil bumi ke Pasar Barus maupun ke Medan dan sebaliknya. Kondisi jalan yang rusak parah itu mengakibatkan, truk-truk pengangkut hasil bumi enggan turun ke daerah mereka kecuali disepakati tarif ongkos dinaikkan. "Kondisi ini jelas merugikan kami," ujar Naipospos.
Dia mengungkapkan, akibat kerusakan jalan itu juga tak sedikit terjadi kasus kecelakaan, seperti truk terpater dan lain sebagainya. Oleh sebab itu, mereka sangat berharap perhatian dari Pemerintah Propinsi Sumatera Utara segera memperbaiki jalan tersebut.
Amatan METRO di sepanjang jalan dipenuhi lobang dan batu-batu besar. Bahkan, nyaris tidak ditemukan lagi material aspal yang utuh. Kondisi jalan tersebut sangat memprihatinkan, terutama saat musim hujan banyak sekali ditemukan genangan air dan berlumpur. Kepala Desa Sijungkang J Naipospos, kepada METRO, baru-baru ini menjelaskan, kerusakan jalan tersebut sudah terhadi sejak puluhan tahun dan tidak pernah diperbaiki. Sehingga kerusakan bertambah parah. Padahal, jalan tersebut merupakan akses satu-satunya yang menghubungkan warga Tapteng dengan Humbahas.
Dikatakan Kepala Desa, kerusakan jalan itu juga sangat mengganggu warga untuk mengangkut hasil bumi ke Pasar Barus maupun ke Medan dan sebaliknya. Kondisi jalan yang rusak parah itu mengakibatkan, truk-truk pengangkut hasil bumi enggan turun ke daerah mereka kecuali disepakati tarif ongkos dinaikkan. "Kondisi ini jelas merugikan kami," ujar Naipospos.
Dia mengungkapkan, akibat kerusakan jalan itu juga tak sedikit terjadi kasus kecelakaan, seperti truk terpater dan lain sebagainya. Oleh sebab itu, mereka sangat berharap perhatian dari Pemerintah Propinsi Sumatera Utara segera memperbaiki jalan tersebut.
No comments:
Write comments