Theme images by MichaelJay. Powered by Blogger.

Titulo

recent

The Slider

ahanamasa

featured posts

berita

Saturday, November 25, 2006

Truk CPO Luluhlantakkan Jalan

 

Jalan Kabupaten di Sirandorung-Sosorgadong Rusak Parah Akibat Kelebihan Tonase Truk Pengangkut CPO

Nov 24, 2006 at 08:11 AM
Tapteng (SIB)

Komisi C DPRD Tapteng yang membidangi masalah pembangunan, Rabu (22/11) kunjungan kerja (Kunker) ke Kecamatan Barus dan Andam Dewi untuk melihat langsung kondisi pelaksanaan proyek pembangunan TA 2005. Sebelumnya, rombongan komisi C juga melakukan kunjungan serupa ke Kecamatan Manduamas dan Sirandorung, Selasa (14/11).

Kunker Komisi C di 4 Kecamatan di Tapteng dipimpin ketuanya Drs Nimrot Hutagalung didampingi anggota komisi lainnya seperti Jhonny Lumbantobing, Hermanto Nasution, Darwin Sitompul, Syafaruddin Simatupang, Syukran Tanjung, dan Halimah Tusakdiah.


Anggota komisi C Jhonny Lumbantobing dalam keterangannya kepada SIB di gedung DPRD Tapteng (23/11) mengatakan, dari hasil Kunker komisi C di 4 Kecamatan di Tapteng, mereka selaku anggota DPRD mengaku merasa prihatin melihat kondisi jalan Kabupaten dan provinsi mulai dari Kecamatan Sirandorung-Sosorgadong yang kondisinya saat ini sudah rusak parah akibat kelebihan tonase truk pengangkut sawit dan Crude Palm Oil (CPO) milik PT Sinar Gunung Sawit Raya (SGSR) yang setiap hari melintasi ruas jalan Kabupaten dan provinsi tersebut.

Padahal, kata Jhonny, sesuai PP 43 tahun 1993, kelas jalan di Tapteng adalah III C dengan tonase maksimal 8 ton, sedangkan yang terjadi saat ini truk-truk pengangkut CPO yang melintasi jalan kabupaten di Tapteng rata- rata berkisar 12 – 30 ton. ”Bila ini dibiarkan terus-menerus, uang rakyat yang digunakan bagi pembangunan jalan kabupaten dan provinsi akan terbuang sia-sia, sebab pembangunan jalan kabupaten yang kini sedang giat-giatnya dilakukan Pemkab akan menjadi percuma saja”, ujar Jhonny Tobing yang berasal dari partai PIB ini.

Menurutnya, setelah rombongan komisi C DPRD Tapteng konfirmasi dengan pihak PT SGSR, pihak perusahaan menyatakan bahwa truk-truk pengangkut CPO dari perusahaan mereka telah dikontrak dari pengusaha angkutan.Sedangkan masalah tonase, sepenuhnya menjadi tanggungjawab jasa angkutan. Oleh pihak perusahaan katanya berjanji akan menyampaikan temuan anggota DPRD Tapteng ke kontraktor angkutan, kata Jhonny menirukan jawaban dari pihak PT SGSR.

Di kesempatan tersebut, Jhonny mewakili rekan-rekannya di komisi C meminta agar pihak Dinas Perhubungan Tapteng dapat lebih tanggap melihat penyebab kerusakan jalan di kabupaten saat ini, khususnya yang disebabkan akibat faktor kelebihan tonase truk-truk CPO. Apalagi katanya, sejauh ini diketahui bahwa pihak perusahaan pengangkut CPO belum ada memberikan kontribusi bagi perawatan jalan kabupaten di Tapteng. ”Komisi C nantinya akan membawa temuan ini ke rapat DPRD, sekaligus memperjuangkan agar perbaikan jalan tersebut melalui perubahan APBD Tapteng 2006”, tukas Jhonny Lumbantobing.

Selain itu, Jhonny juga menyarankan, agar pembangunan parit dan jalan provinsi di sepanjang jalan mulai dari Kecamatan Sorkam Barat – Desa Muara Bolak Sosorgadong yang pembangunannya terkesan asal jadi dapat menjadi perhatian serius kalangan anggota DPRDSU. “Padahal pembangunan parit dan jalan provinsi di daerah tersebut baru berjalan 2 bulan, namun saat ini kondisnya telah memprihatinkan”, katanya.

Lebih lanjut dikatakan Jhonny, Kunker komisi C DPRD di 4 Kecamatan di Tapteng juga berkenan melihat pelaksanaan beberapa proyek pembangunan TA 2005 seperti pengairan, bangunan sekolah, puskesmas, dan berbagai proyek pembangunan lainnya. Dari hasil tinjaun yang dilakukan, komisi C DPRD Tapteng melihatnya sudah berjalan dengan baik. Namun demikian ada beberapa hal yang hendaknya menjadi pertimbangan bagi dinas Jalan dan jembatan (JJ) agar sebelum melakukan pembangunan jalan hendaknya benar-benar melakukan survey yang matang, sehingga manfaat pembangunan yang dilakukan benar-benar secara optimal dan sesuai dengan keinginan masyarakat. Misalnya, pengaspalan jalan ke Sitir-tiris Kec Andamdewi TA.2005 sebenarnya diharapkan masyarakat pengaspalannya hingga 750 meter, namun ternyata pelaksanaan pengaspalan jalan yang telah dilakukan di TA.2005 baru mencapai 600 meter, terangnya.

Diakui, ia selaku anggota DPRD juga merasa kecewa dengan staf JJ dan Kimbagwil yang sama sekali tidak ikut menyertai rombongan komisi C untuk melihat kondisi pelaksanaan proyek pembangunan TA.2005. ”Komisi C merasa sedikit kesulitan melakukan peninjauan ke lapangan, sebab tak satu pun staf JJ dan Kimbagwil yang ikut serta dalam rombongan komisi untuk memandu rombongan dalam menginformasikan berbagai pelaksanan proyek pembangunan TA.2005”, tandas Jhonny Lumbantobing.

No comments:
Write comments

Bingung do pe dalan tu Pakkat?
Sukkun ma di son !