Theme images by MichaelJay. Powered by Blogger.

Titulo

recent

The Slider

ahanamasa

featured posts

berita

Sunday, November 05, 2006

Halal Bi Hala Simalungun

 

Simalungun

KH R Hamid, dalam renungan halal bi halal Pemkab Simalungun bersama Muspida dan masyarakat di Stadion Mini, Selasa (31/10) mengatakan terjadinya peristiwa dan sikap saling bermusuhan sesama manusia sering terbentur karena tidak tahu bagaimana cara mencapai keinginan. Ketentraman, kenyamanan dan terpeliharanya rasa persaudaraan sesama manusia merupakan satu cara mencapai tujuan yang lebih baik.

Keinginan orang beragama cukup tinggi tetapi pemahaman akan ajaran agama itu sendiri sangat dangkal. Hal ini memungkinkan seseorang itu terperosok masuk anggota teroris. Dan, kurangnya pemahaman akan hubungan sesama manusia berpotensi memicu sikap bermusuhan dan saling membunuh sebagaimana terjadi di Poso. Kehidupan masyarakat di sana dikatakan pasti terganggu bahkan keluar rumah pun merasa takut.

Setiap agama pada umumnya mengajarkan hal-hal tentang kebaikan serta cinta kedamaian. Dan, setiap orang itu hendaknya menjaga hubungan baik dengan sesama serta mempertanggungjawabkan seluruh perbuatannya kepada Tuhan. “Menciptakan hubungan baik dengan sesama semuanya harus menganggap bahwa kita seluruhnya bersaudara walaupun hubungan persaudaraan itu ada 3 lapis, yakni satu ibu/bapa, sama-sama manusia dan seagama,” kata Hamid.

Walaupun seluruhnya tidak seagama tetapi semua tetap bersaudara. Mengenai agama dan perbuatan dosa itu soal akhirat yang harus dipertanggungjawabkan kepada Tuhan. Karenanya, setiap umat wajar dan wajib menjaga kedamaian di dunia sebagaimana sikap Rasul cinta kedamaian.

Kehadiran Ustadz dan Mubaliq di tengah-tengah masyarakat diharapkan dapat menyelesaikan masalah bukan memperkeruh suasana. Hamid tidak ingin di antara yang hadir memiliki bibit seperti ikan gabus karena jalannya ikan gabus pada umumnya memperkeruh air di sekelilingnya.

Sedangkan untuk menciptakan dan memelihara kedamaian di tengah-tengah masyarakat, pemerintah diimbau senantiasa menggandeng para ulama. Ibarat di dalam satu rumah tangga, pemerintah itu sebagai ayah dan para ulama itu sebagai emak (istri). Kerja sama antara pemerintah dengan para ulama diyakini akan mendukung kelancaran pelaksanaan pembangunan di berbagai sektor untuk kepentingan publik.

Kepada semua lapisan masyarakat khususnya umat muslim diimbau, dalam menyelesaikan pekerjaan agar didasari iman, bukan didorong nafsu semata. Dalam hal ini, memulai pekerjaan harus ada usaha dibarengi dengan doa, minta kekuatan dan petunjuk dari Tuhan.
Di antara lebih kurang 2.500 orang yang mengikuti halal bi halal itu, tampak hadir, Kasrem 122/PT Letkol Inf Jemmy Evin Zaeharias, Dandim 0207/Simalungun Letkol Kav Abdurrahman Made SIP, Dan Yon 122 Letkol Inf Abdurrahman SSos, Wakil Bupati Simalungun Perdamean Siregar SP, Wakil Ketua DPRD Simalungun Ojak Naibaho SH, para pejabat teras Pemkab Simalungun di antaranya Kadis Pertanian Ir M Roem, Kadis Kehutanan Ir Mahrum Sipayung, Kepala Bappeda Ir Muknir Damanik, Asisten I, II, dan III masing-masing Drs Oberlin Hutagaol, Drs Jumsadi Damanik dan Drs L Dearmensius Purba. Bupati Simalungun Drs T Zulkarnain Damanik MM dan Ketua DPRD Simalungun H Syahmidun Saragih SSos turut menyampaikan sambutan. (E11/E8/m)

Keinginan orang beragama cukup tinggi tetapi pemahaman akan ajaran agama itu sendiri sangat dangkal. Hal ini memungkinkan seseorang itu terperosok masuk anggota teroris. Dan, kurangnya pemahaman akan hubungan sesama manusia berpotensi memicu sikap bermusuhan dan saling membunuh sebagaimana terjadi di Poso. Kehidupan masyarakat di sana dikatakan pasti terganggu bahkan keluar rumah pun merasa takut.

Setiap agama pada umumnya mengajarkan hal-hal tentang kebaikan serta cinta kedamaian. Dan, setiap orang itu hendaknya menjaga hubungan baik dengan sesama serta mempertanggungjawabkan seluruh perbuatannya kepada Tuhan. “Menciptakan hubungan baik dengan sesama semuanya harus menganggap bahwa kita seluruhnya bersaudara walaupun hubungan persaudaraan itu ada 3 lapis, yakni satu ibu/bapa, sama-sama manusia dan seagama,” kata Hamid.

Walaupun seluruhnya tidak seagama tetapi semua tetap bersaudara. Mengenai agama dan perbuatan dosa itu soal akhirat yang harus dipertanggungjawabkan kepada Tuhan. Karenanya, setiap umat wajar dan wajib menjaga kedamaian di dunia sebagaimana sikap Rasul cinta kedamaian.

Kehadiran Ustadz dan Mubaliq di tengah-tengah masyarakat diharapkan dapat menyelesaikan masalah bukan memperkeruh suasana. Hamid tidak ingin di antara yang hadir memiliki bibit seperti ikan gabus karena jalannya ikan gabus pada umumnya memperkeruh air di sekelilingnya.

Sedangkan untuk menciptakan dan memelihara kedamaian di tengah-tengah masyarakat, pemerintah diimbau senantiasa menggandeng para ulama. Ibarat di dalam satu rumah tangga, pemerintah itu sebagai ayah dan para ulama itu sebagai emak (istri). Kerja sama antara pemerintah dengan para ulama diyakini akan mendukung kelancaran pelaksanaan pembangunan di berbagai sektor untuk kepentingan publik.

Kepada semua lapisan masyarakat khususnya umat muslim diimbau, dalam menyelesaikan pekerjaan agar didasari iman, bukan didorong nafsu semata. Dalam hal ini, memulai pekerjaan harus ada usaha dibarengi dengan doa, minta kekuatan dan petunjuk dari Tuhan.

Di antara lebih kurang 2.500 orang yang mengikuti halal bi halal itu, tampak hadir, Kasrem 122/PT Letkol Inf Jemmy Evin Zaeharias, Dandim 0207/Simalungun Letkol Kav Abdurrahman Made SIP, Dan Yon 122 Letkol Inf Abdurrahman SSos, Wakil Bupati Simalungun Perdamean Siregar SP, Wakil Ketua DPRD Simalungun Ojak Naibaho SH, para pejabat teras Pemkab Simalungun di antaranya Kadis Pertanian Ir M Roem, Kadis Kehutanan Ir Mahrum Sipayung, Kepala Bappeda Ir Muknir Damanik, Asisten I, II, dan III masing-masing Drs Oberlin Hutagaol, Drs Jumsadi Damanik dan Drs L Dearmensius Purba. Bupati Simalungun Drs T Zulkarnain Damanik MM dan Ketua DPRD Simalungun H Syahmidun Saragih SSos turut menyampaikan sambutan.

No comments:
Write comments

Bingung do pe dalan tu Pakkat?
Sukkun ma di son !