Theme images by MichaelJay. Powered by Blogger.

Titulo

recent

The Slider

ahanamasa

featured posts

berita

Saturday, July 07, 2007

Raskin Hilang di Siantar

 

06 Jul 07 23:26 WIB
Soal Hilangnya Jatah Raskin
Staf 'Gedung Putih' Lambat

P. Siantar, WASPADA Online
Kalangan staf di 'Gedung Putih', demikian julukan untuk Kantor Balai Kota P. Siantar, dinilai lambat bertindak menyelesaikan kasus hilangnya sebagian jatah beras untuk keluarga miskin (raskin) yang terjadi di kota itu selama ini.

"Masyarakat miskin sudah lama dirugikan pencuri beras itu," kata Sulaiman Sirait, tokoh masyarakat, Jumat (6/7), ketika ditemui di kantor Camat Kec. Siantar Martoba Pematangsiantar.

Padahal, kata dia, masalah hilangnya jatah raskin itu sudah lama terjadi dan setiap pembagian raskin kepada keluarga miskin (gakin) selalu timbul keributan di masyarakat. "Jadi omong kosong kalau para staf di Gedung Putih seperti Walikota, Wakil Walikota dan para asistennya tidak mendengarnya," tegasnya.

Seperti diberitakan, vulome raskin yang terdapat dalam goni yang didrop Bulog P. Siantar ke kelurahan ditemukan berkurang sampai 5 kg pada setiap goni bertuliskan isi 50 Kg.

Akibatnya, pembagian raskin terpaksa tidak lagi sesuai jatah yang semestinya, yakni l0 kg/KK gakin. Dan kebanyakan pihak kelurahan terpaksa menggunakan takaran baskom untuk membagi raskin. Yang lebih menyakitkan, masyarakat gakin, walau mereka hanya menerima jatah 7 sampai 8 kg/kk, namun pembayarannya tetap untuk perhitungan l0 kg.

Informasi
Asisten II Kantor Walikota, Drs. M. Akhir Harahap yang ditemui Waspada di ruang kerjanya, Kamis (5/7) mengatakan baru menerima informasi tentang hilangnya raskin yang di drop ke kelurahan itu dari wartawan. "Saya baru mendengar ini," katanya. Untuk itu dia mengatakan belum dapat memberi komentar apalagi tanggapan. Anehnya, selama ini dia mengatakan menerima laporan para staf yang menangani masalah raskin itu, semua baik-baik saja, tidak ada masalah.

Sehingga ketika kasus itu dikonfirmasikan kepadanya dia sempat tidak percaya, jatah raskin berani dipermainkan orang. "Ini tidak main-main, bisa dilaporkan ke polisi," katanya. Namun demikian dia berjanji mengadakan rapat membicarakan kasus itu dengan staf lainnya.

Sementara aksi protes dari kelurahan, sampai Jumat masih dilakukan. Seperti disampaikan staf dan Lurah Kel. Timbang Galung, Kec. Siantar Barat, M. Yunus Saragih, kalau jatah raskin yang mereka terima tercatat jatah paling sedikit untuk kota P. Siantar. ‘’Jatah raskin kami hanya untuk 45 kepala keluarga," kata Yunus.

Jatah raskin yang mereka terima dari Bulog selama ini tidak pernah ditimbang, walau berita acara tetap dilakukan. Hal itu karena tidak ada timbangan yang disediakan, baik oleh kelurahan maupun pihak bulog.

No comments:
Write comments

Bingung do pe dalan tu Pakkat?
Sukkun ma di son !