Kecamatan Pakkat Humbahas Dilanda Banjir, 54 Rumah Terendam 1 Hanyut
Jan 25, 2007 at 08:49 AM
Doloksanggul (SIB)
Kecamatan Pakkat Kabupaten Humbang Hasundutan sekira 43 kilometer dari kota Doloksanggul, Senin (22/1) malam dilanda banjir.
Dalam peristiwa itu dilaporkan sedikitnya 54 unit rumah penduduk terendam air bercampur lumpur dan 1 rumah unit hanyut. Tidak ada korban manusia dalam kejadian itu, namun 3 ekor kerbau milik masyarakat mati di Desa Tukka Kecamatan Pakkat karena tertimpa tanah longsor. Selain itu ratusan ternak seperti ayam, babi, kambing dan kerbau dan lainnya hilang terbawa arus sungai.
Camat Pakkat Drs Erikson Siagian melaporkan peristiwa naas itu kepada Bupati Humbahas Drs Maddin Sihombing MSi dan Kadis PU Ir Parlaungan Lumbantoruan. Menerima laporan itu, Wakil Bupati Humbahas Drs M Manullang dan rombongan, meninjau lokasi longsor dan banjir serta memberikan kata-kata penghiburan kepada korban. Kedatangan rombongan Pemkab Humbahas disambut dengan isak tangis warga dan mengucapkan terimakasih atas kunjungannya sehingga hati masyarakat terobati sedikit. Turut mendampingi Wakil Bupati yaitu Kadis PU Ir Parlaungan Lumbantoruan, Kepala Bappeda Drs Gersom Manalu MSi, Kadis Kesehatan dr Pangihutan Simatupang M.Kes, Kakan Tibun M Manullang, Kabag Kesra Drs SDV Sihombing MM, Kabag Infokom Osborn Siahaan BA, Mustafa Purba CV Darta Group Doloksanggul dan lainnya.
Drs SDV Sihombing MM kepada pers melaporkan data sementara 54 unit rumah penduduk teremdam air bercampur lumpur dan batu-batuan, 1 unit rumah hanyut di Desa Hauagong Pakkat milik Timur Purba. Desa yang terendam air yaitu Desa Sitinjak, Desa Tukka, Desa Nanggumba, Desa Siuoruor, Desa Gonting, Desa Sitahuis dan Desa Hauagong. Juga dilaporkan 3 ekor kerbau di Desa Tukka mati tertimpa tanah longsor sedangkan ternak lainnya hilang terbawa arus sungai. Selain itu ratusan hektar sawah siap tanam terendam air bercampur batu dan kayu-kayuan serta kolam ikan mas juga diterpa air sehingga ikan peliharaan tersebut hilang terbawa arus.
Purba salah seorang warga Desa Sitinjak Pakkat mengatakan kepada wartawan, Senin (22/1) sekira pukul 15.00 WIB hingga pukul 24.00 WIB hujan turun deras. Namun pukul 21.00 WIB tiba-tiba air meluap bercampur lumpur dan menggenangi rumah penduduk. Karena air tiba-tiba meluap, segala perlengkapan rumah tidak sempat diselamatkan termasuk surat-surat berharga, beras dan lainnya.
Untuk mengantisipasi air semakin meluap dan takut terjadi sesuatu, para warga mengungsi ke rumah penduduk yang dianggap lebih aman untuk berlindung. Menurut warga air meluap di sungai setinggi 6 meter lebih sedangkan rumah terendam hingga 1 meter.
Kadis PU Ir Parlaungan Lumbantoruan ketika ditanya wartawan di lokasi mengatakan peristiwa itu diakibatkan hujan turun terus menerus, sehingga air mengendap dan sudah lama tertahan di bukit. Karena tanah keadaan jenuh menyimpan air sehingga longsor. Ketika ditanya apakah tidak ada kaitannya karena pengundulan hutan ? Parlaungan Lumbantoruan menjawab bisa-bisa saja hal itu terjadi diakibatkan pengundulan hutan yang sembarangan selama ini tanpa memikirkan resikonya.
SDV Sihombing menambahkan akibat peristiwa itu, jalan menghubungkan Kecamatan Pakkat Humbahas menuju Kecamatan Adnan Dewi Tapteng putus. Sepeda motorpun sulit melintas karena di sepanjang ruas jalan tertimbun tanah bercampur kayu dan batu. Ratusan unit bus dari Pakkat menuju Tapteng dan sebaliknya terpaksa “menginap” di lokasi longsor tersebut karena tidak bisa lewat, bahkan memutar balikpun tidak bisa.
Kecamatan Tarabintang dan Parlilitan dilaporkan juga dilanda banjir. Akibat kejadian itu diperkirakan butuh dana perbaikan Rp 5 miliar. Pengamatan SIB di sepanjang jalan Propinsi Doloksanggul-Onanganjang-Pakkat hingga batas Kecamatan Adnan Dewi Tapteng, di puluhan titik terdapat longsor bahkan sebagian badan jalan sudah putus. Warga mengatakan pemeliharaan drainase jalan propinsi itu tidak pernah diperhatikan pemerintah sehingga air mengalir di ruas jalan. Alat-alat Pemkab Humbahas sudah diturunkan untuk memperbaiki jalan.
No comments:
Write comments