Menurutnya, ide pembentukan negara Hadramaut baik yang berdiri sendiri maupun yang menjadi negara bagian dari Yaman atau Yaman Selatan muncul di tengah adanya upaya dialog antar masyarakat Yaman Selatan untuk memutuskan masa depan mereka.
Dialog antar masyarakat madani di Yaman Selatan dicetuskan oleh pemerintahan Yaman Selatan atau STC yang kini memegang 50 persen kursi kabinet di pemerintahan yang sah di Yaman.
Menurutnya, walau ide ini sangat mulia untuk mengadvokasi kepentingan rakyat Hadramaut, namun rentan ditunggangi oleh pihak yang ingin memperlemah Yaman Selatan dan tak ingin Hadramaut berdiri sendiri.
Sebagaimana diketahui, Hadramaut dulunya memang pernah menjadi sebuah entitas independen dalam bentuk negara konfederasi di bawah Inggris, dan bukan bagian dari Arabia Selatan. Di dalam terdapat banyak negara bagian termasuk Kesultanan Al Quaiti, Negara Al Katiri, Kesultanan Tarim dan lain sebagainya.
Presiden Lembaga Arbitrasi Hadramaut Abdullah Al Katiri, pernah menyatakan bahwa jika Yaman Selatan atau Arabia Selatan berdiri sendiri dan memerdekakan diri, maka Hadramaut jug akan merdeka.
Al Katiri menyatakan bahwa Yamana dulunya terdiri dari tiga entitas yakni Yaman (utara), Arabia Selatan dan Hadramaut.